Judul : Kitab Bidayatul Hidayah
Pengarang : Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali
Di Desa Truwolu, Purwodadi bercerita; Mbah KH. Zaenuddin Mojosari Nganjuk, seorang ulama sufi yang kharismatik pada tahun lima puluhan adalah seorang ulama yang gemar membaca Al-Qur'an, bisa dikatakan wiridannya adalah Al-Qur'an. Yang unik dari beliau selain itu ialah, kepada para santri di pesantren, beliau hanya mengajarkan kitab Bidayatul Hidayah. Kitab Bidayatul Hidayah karya ulama besar Abu Hamid Muhammad al-Ghazali ini banyak disebut-sebut sebagai Mukadimah Ihya 'Ulumuddin, karya masterpiece beliau yang sangat monumental itu. Kitab ini membahas proses awal seorang hamba mendapatkan hidayah dari Allah Ta'ala, di mana sang hamba sangat membutuhkan pertolongan dan bimbingan dari-Nya. Juga menjelaskan seputar halangan maupun rintangan yang tersebar di sekitarnya, yaitu ketika sang hamba berusaha untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, melalui tata cara dan adab yang benar. Kitab ini secara garis besar berisi tiga bagian. Yakni, Bagian tentang adab-adab ketaatan, bagian tentang meninggalkan maksiat, dan bagian tentang bergaul dengan manusia, Sang Maha Pencipta, dan sesama makhluk. Menurut al-Ghazali, jika hati kita condong dan ingin mengamalkan apa-apa yang ada di buku ini, maka berarti kita termasuk seorang hamba yang disinari oleh Allah dengan cahaya iman di dalam hati.