KEMULIAAN ADAB

Oleh: Ust. Faisal Kunhi S.Ag. MA

الأَدَبُ يَسْتُرُ قَبِيْحَ النَّسَبِ

“Adab dapat menutup buruknya nasab“

🔎 PENJELASAN:

  1. Seseorang yang bukan berasal dari dari keluarga yang terhormat tetapi memilki akhlak yang luhur maka Akhlak itu akan membuat dia mulia dan terangkat derajatnya.
  2. Sebaliknya seseorang yang berasal dari darah biru tetapi tidak tahu sopan santun, maka ia tidak akan dimuliakan oleh masyarakat.
  3. Renungkanlah firman Allah ini, maka akan runtuh semua kemuliaan kecuali karena ketaqwaan dan ketaqwaan itu diwujudkan dengan akhlak yang mulia.

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)

  1. Hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam

عَنْ أَبِى ذَرٍّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ لَهُ « انْظُرْ فَإِنَّكَ لَيْسَ بِخَيْرٍ مِنْ أَحْمَرَ وَلاَ أَسْوَدَ إِلاَّ أَنْ تَفْضُلَهُ بِتَقْوَى »

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa.” (HR. Ahmad, 5: 158. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari sanad lain

  1. Berikut ini beberapa nasihat ulama seputar akhlak dan adab.

الأَدَبُ شَرَفٌ

“Adab adalah kemuliaan“

الأَدَبُ صُوْرَة ُالعَقُلِ ,فَصَوِّرْ عَقْلَكَ كَيْفَ شِئْتَ

“Adab adalah gambaran akal, maka gambarlah akalmu sesuai keinginanmu.”

الأَدَبُ وَسِيْلَةٌ إِلىَ كُلِّ فَضِيْلَةٍ وَذَرِيْعَةٍ إلىَ كُلِّ شَرِيْعَةٍ

“Adab adalah jalan menuju setiap keutamaan dan perantara menuju setiap ketetapan syari’at”

أَخْلاَقُ الحَسَنِ كَالنُّوْرِ وَالضَّوْءِ ,فَإذَا وَصَلَ إلِىَ القَلْبِ طَهَّرَهُ مِنْ ظُلْمِ المَعَاصِى

“Akhlak yang mulia itu bagaikan sinar dan cahaya, ketika sampai ke hati, ia meneranginya dari kegelapan maksiat.”

Leave a Reply