
Sahabat Abu Dardaa radhiyallahu ‘anhu pernah berkata,
استعيذوا بالله من خشوع النفاق.
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari khusyuk kemunafikan!”
Ada seorang yang bertanya kepadanya, “Apa itu khusyuk kemunafikan?”
Abu Dardaa berkata,
أن يرى الجسد خاشعاً و القلب ليس بخاشع.
“Jasad yang terlihat khusyuk, namun hati tidaklah khusyuk.”
📚 Shifatush Shafwah, hlm. 177
🔎 PENJELASAN:
- Hati-hati berpura-pura baik padahal hatimu jahat, berpura-pura suci padahal hatimu kotor, berpura-pura ulama padahal ia penjahat berbaju ulama.
- Ibnu Katsir mengatakan,
النفاق هو إظهار الخير وإسرار الشر
“Kemunafikan adalah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kejahatan.” (Tafsir Ibn Katsir)
- Seburuk-buruk manusia adalah mereka yang khusyuk dalam melakukan kemaksiatan dan kemunafikan.
4.Hendaklah kita malu jika tidak khusyuk dan serius dalam merencanakan kebaikan karena mereka para penjahat telah serius melakukan keburukan.
5.Kemunafikan terbagi menjadi dua :
A). Nifaq akbar (kemunafikan besar), yaitu orang yang lahirnya terlihat beriman namun batin dan hatinya sama sekali tidak mengimani rukun iman yang enam. Kemunafikan seperti ini yang banyak ditemukan di saat hidupnya Rasulullah Saw dan mereka mendapatkan ancaman hukuman untuk disiksa di kerak neraka.
Allah berfirman,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. Annisa: 145)
B). Nifaq asghar (kemunafikan kecil), yaitu sifat munafik dalam perbuatan seperti suka berdusta jika bicara atau ingkar janji jika bicara.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مِنْ عَلاَمَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلاَثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
“Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara, dusta; jika berjanji, tidak menepati; jika diberi amanat, ia khianat.” (HR. Muslim no. 59)