Pernyataan Sikap
Pimpinan Pusat Himpunan Da’i Muda Indonesia (HDMI)
No: 001/PER/HDMI/2022
Bismillahirrahmanirrahim
Sebagaimana diketahui bersama, hari-hari ini publik berpolemik dengan munculnya kalimat Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas terkait perumpamaan gonggongan anjing yang mengganggu sebagai analogi gangguan suara yang ditimbulkan dari speaker masjid. Kalimat itu muncul sebagai jawaban atas pertanyaan wartawan terkait ‘Aturan Adzan’. Adapun penggalan kalimat jawaban dari Menteri Agama sebagai berikut: ” _…yang paling sederhana lagi, tetangga kita itu dalam suatu komplek misalnya, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita terganggu nggak? Artinya apa, suara-suara ini, apapun suara itu, harus kita atur supaya tidak menjadi gangguan._”
Jawaban ini telah menimbulkan polemik di masyarakat. Oleh karenanya, Pengurus Pusat Himpunan Da’i Muda Indonesia (HDMI) menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Kalimat itu muncul setelah Menteri Agama RI menjawab bahwa aturan Adzan itu tidak melarang adanya speaker masjid, hanya mengaturnya agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak nyaman bagi masyarakat sekitarnya. Lalu Menteri Agama memberikan contoh, yang salah satunya adalah perumpamaan adanya gonggongan anjing di lingkungan yang bisa menggangu masyarakat setempat. Dengan demikian, tidak salah bila kemudian publik menangkap bahwa ada analogi gonggongan anjing bagi suara speaker masjid.
2. HDMI memandang perumpamaan gonggongan anjing yang mengganggu dengan suara speaker masjid adalah perumpamaan yang tidak tepat, bahkan cenderung menghinakan kemuliaan masjid dan umatnya.
3. HDMI tentu berprasangka baik, bahwa Menteri Agama RI dalam melontarkan jawaban ini tidak dalam kondisi sengaja. Namun karena ungkapan ini sudah menjadi polemik dan memang tidak tepat menyamakan gonggongan anjing dengan suara speaker masjid, meskipun itu terucap tanpa disengaja, hendaknya Menteri Agama RI tetap meminta maaf kepada publik dan tidak membiarkan isu ini berkembang liar di masyarakat.
4. HDMI dengan segala hormat berharap kepada Menteri Agama RI agar ke depannya lebih baik lagi dalam memilih kalimat. Jangan sampai kalimat yang keluar dari Menteri Agama RI justru menodai agama dan umat beragama itu sendiri.
5. Atas segala kekhilafan yang pernah dilakukan, baik disengaja maupun tidak, hendaknya kita segera bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Demikian pernyataan sikap Himpunan Da’i Muda Indonesia. Semoga bisa menjadi maklumat bagi semua.
Jum’at, 25 Februari 2022