إِقْبَلْ نُصْحَ المَشِيْبِ وَإِنْ عَجَّلَ
“Terimalah nasihat orang tua, walaupun disampaikan terburu-buru.”
🔎 PENJELASAN:
- Terimalah nasihat orang tua walaupun nasihat yang ia sampaikan tidak tersusun rapih. Ia sudah banyak makan asam garam kehidupan tentunya akan banyak hikmah di dalamnya.
- Terimalah nasihat orang tua walaupun pendidikannya lebih rendah darimu, sebab ia sudah berkeringat untuk menyekolahkanmu.
- Terimalah nasihat orang tua dan jangan kau bantah dengan mulutmu, jangan jadikan lisanmu untuk membentak orang tua, bukankah dia telah mengajarkanmu berbicara.
- Ada cerita guru saya bahwa ketika dia tengah belajar di luar negeri dan setelah selesai mendapatkan gelar doktor, ia mendapatkan tawaran menjadi dosen dengan gaji yang besar, lalu orang tuanya menghubunginya dan bertanya, “Kapan kau kembali nak?”, dia berkata saya mau jadi dosen di sini ibu karena gajinya lumayan. Lalu ibunya hanya memberikan nasihat singkat, “Emang Allah hanya ada di sana ya?”, mendengar nasihat ini maka sontak anaknya langsung memesan tiket untuk pulang.
- Nasihat orang tua itu singkat namun di dalamnya tersimpan nutiara yang indah jika kita mau merenungkannya.
- Terimalah nasihat orang tua selama tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Allah.
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِى مَعْصِيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat pada Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Ahmad, 1: 131. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Dalam riwayat lain juga dikatakan:
أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ
“Taatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat.” (HR. Ahmad, 2:164. Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan.)
- Menolak nasihat orang tua akan membuat hatinya sedih dan itu bagian dari durhaka kepadanya. ’Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma berkata,
إِبْكَاءُ الوَالِدَيْنِ مِنَ العُقُوْقِ
”Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua.” (Birr Al-Walidain, hlm. 8, Ibnul Jauziy).