Fauzi Ananda, S.Pd.I., M.Pd
Ketua Umum HDMI SUMUT
Dalam kitab Tadribur-Rawi, Imam Syafi’i berkata : “Tidak mungkin berhasil dalam menuntut ilmu orang yg pembosan, cepat merasa puas. Akan tetapi ia harus menuntut ilmu dengan menahan diri, merasakan kesempitan hidup, dan berkhidmah untuk ilmu, maka ia akan beruntung”.
Banyak orang yg begitu bersemangat ketika memulia sesuatu, baik dalam merintis usaha, memulai sebuah hubungan, ataupun saat sedang menuntut ilmu. Namun, dalam perjalanannya, kemudian ia bermalas – malasan karena mulai dihinggapi rasa bosan.
Ketahuilah, bahwa orang yg memiliki ketekunan adalah orang yg mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap rasa bosan. Orang yg tekun, biasanya pantang menyerah dengan kebosanan. Saat merasa bosan ia tetap membaca, belajar, majlis, dan bekerja.
Apakah anda mengira bahwa Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar dan ulama lainnya tidak pernah bosan???
Sebagaimana manusia pada umumnya, pada dasarnya mereka juga tidak luput dari rasa bosan. Akan tetapi, perasaan bosan itu tidak mengalahkan tekad mereka dalam belajar maupun berkarya. Mereka senantiasa mampu menaklukkan rasa bosan tersebut.
Jika dibiarkan, rasa bosan dapat mengakibatkan penurunan performa, sulit fokus, sulit memperoleh hasil yg maksimal, sulit bertahan lama ketika belajar dan membaca, dan masih banyak yg lainnya.
Saya sering menyampaikan “Apabila anda ingin menjadi seperti mereka, yaitu orang – orang sukses (berhasil), maka anda harus menekuni pola kehidupan sebagaimana pola kehidupan yang dijalani oleh orang – orang sukses tersebut. Jika anda berhasrat menjadi orang sukses, tapi anda tetap bersantai – santai, mengikuti kemalasan anda itu, sampai kapanpun anda tidak akan sukses (berhasil) dalam segala aspek kehidupan”.
Dengan kata lain, rahasia memperoleh prestasi gemilang dan sukses di masa depan adalah KETEKUNAN. Yaitu bertahan dari rasa bosan. Ketika anda bosan, maka lawan … Itu lah yang dimaksud dengan ketekunan. Yaitu melawan dan bertahan dari kebosanan. .
Belajarlah untuk mencintai “kebosanan”.
Saat bosan, kita akan kehilangan kemauan untuk melakukan aktivitas – aktivitas yang biasa kita lakukan. Akibatnya kita akan terhenti melakukan aktivitas itu dan beralih kepada aktivitas lainnya.
Contoh yang sangat nyata, yaitu bosan membaca buku, padahal baru beberapa halaman (lembar), akhirnya beralih dengan ngutak – atik smartphone. Anehnya, Berjam – jam ngutak – atik smartphone, sedikitpun tiada bosan. Kalau begini kapan anda jadi orang ‘alim-nya ???? Kapan suksesnya???
Bagaimana menghilangkan rasa bosan?
Sederhan saja, cintai kebosanan itu sendiri. Maksudnya, anda harus mencintai aktivitas yang sedang anda lakukan, ketika aktivitas tersebut dilakukan atas dasar cinta, maka kebosanan akan sirna.
Buktinya apa? Adakan orang Berjam – jam dengan smartphone di tangannya? Main game dari pagi sampai berlarut ke pagi lagi, mereka bosan? Tentu tidak, karena mereka melakukannya atas dasar cinta.
Menurut penelitian modern, kebosanan adalah sebuah pesan yg dikirim oleh pikiran bawah sadar untuk memberi tahu bahwa yg sedang kita lakukan bukanlah sesuatu yg penting. Jadi, penyebab rasa bosan adalah kita merasa bahwa yg sedang kita kerjakan bukanlah sesuatu yg penting.
Ketika kita mengalami kondisi tersebut, langkah yg harus kita lakukan adalah menanamkan dalam pikiran bahwa aktivitas yg sedang kita kerjakan merupakan aktivitas yg penting.
Semoga kita terselamatkan dari rasa bosan dalam aktivitas apapun.
Medan, 10 Januari 2023