MEMPERBAIKI DIRI SEBELUM RAMADHAN

Ust. Faisal Kunhi S.Ag MA

طُوْبَى لِمَنْ أَصْلَحَ نَفْسَهُ قَبْلَ رَمَضَانَ

“Beruntunglah orang yang memperbaiki dirinya sebelum Ramadhan.” (Amr bin Qais)

🔎 PENJELASAN:

  1. Perbaikilah diri sebelum Ramadhan agar kita tidak gagap dalam beribadah ketika bulan suci tiba.
  2. Biasakanlah diri untuk berpuasa di bulan Sya’ban karena di bulan ini Nabi paling banyak berpuasa sunnah.

Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلاَّ شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ.

“Saya tidak pernah mendapatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR An-Nasai no. 2175 dan At-Tirmidzi no. 736. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai

  1. Bulan Sya’ban adalah bulan untuk memperbanyak membaca Al Qur’an bahkan sampai Amr bin Qais menutup tokonya di bulan ini untuk konsentrasi membaca Al Qur’an.

Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ

“Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).

  1. Seseorang yang tidak pernah bisa mengkhatamkan Al Qur’an di bulan Ramadhan itu karena ia tidak membiasakan diri untuk banyak tilawah Qur’an di bulan Sya’ban.
  2. Mulailah shalat dhuha dengan raka’at yang banyak agar semakin terbuka pintu langit untukmu dan tercurahlah pintu rahmat-Nya.
  3. Semangatlah untuk shalat malam di bulan ini agar engkau semangat untuk melakukan shalat tarawih dibulan Ramadhan yang suci itu.
  4. Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:

شَهْرُ رَجَب شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سُقْيِ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ.

“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman.”


  1. . مَثَلُ شَهْرِ رَجَبٍ كَالرِّيْحِ، وَمَثُل شَعْبَانَ مَثَلُ الْغَيْمِ، وَمَثَلُ رَمَضَانَ مَثَلُ اْلمطَرِ، وَمَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ.

“Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan.” (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 130)

  1. Mari kita bersihkan diri dari kesyirikan di bulan ini dan kita rajut kembali silaturahim yang telah terputus.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.

“Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin.” (HR Ibnu Majah no. 1390. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah).

Leave a Reply